Follow Us @soratemplates

Friday, June 17, 2016

Tulisan~



Bila tidak ada pertemuan, pernahkan suatu waktu kamu memikirkan kenapa kita bertemu? Mengapa kita berpapasan hingga siapa yang terlebih dahulu menyapa. Menarik bukan? Cerita seperti apa yang DIA sembunyikan. Aku hanya bertanya-tanya bila sampai saat ini kita
tidak bertemu, bila kita tidak pernah berpapasan, bila tidak ada sapa diantara kita dan bila kita tidak pernah saling mengenal. Apakah DIA tetap mempertemukan kita? 

Bila aku tidak membaca tulisanmu aku tidak akan pernah tahu tentang mu. Lewat mana lagi aku bisa mengenalmu lebih banyak jika tidak lewat tulisanmu. Kita tidak pernah berbicara sesuatu yang dalam selain hanya sebuah sapaan. Lewat tulisanmu aku tahu tentang bagaiman jalan pikiranmu, tentang masalah apa yang sedang kau hadapi, tentang perasaan apa yang sedang kamu rasakan. Meskipun tidak semua dapat menggambarkan apa yang sedang terjadi pada dirimu, tapi itu sudah cukup untuk setidaknya aku tahu jika perasaanmu masih ada dan hidup untuk sekiranya nanti orang lain atau aku cintai, itupun jika kamu mengizinkan. Aku tidak perlu kesusahan mencari tahu tentangmu lewat teman-temanmu setiap hari. Karena untuk menyebut namamu dalam keramaian saja aku tidak berani. Aku harus menunggu sepi, sendirian untuk membaca semua tulisanmu, menerka-nerka sebenarnya apa saja yang ada dipikiran dan hatimu. Aku senang dengan cara jatuh cinta seperti ini. Dimana kita semacam sepakat untuk tidak membicarakan rasa tanpa harus membuat kesepakatan. Tidak perlu ada yang ditunggu atau menunggu, karena kita mengerti bahwa akan ada waktunya dimana kita untuk berbicara. Duduk bersama kedua orang tua membicarakan hal yang selama ini kita terka. 

Aku sama sepertimu dimana aku hanya bisa bersembunyi dibalik tulisan-tulisan yang bahkan kamu tidak tahu atau mungkin kamu abaikan. DIA sedang merencanakan semua kebetulan-kebetulan yang indah untuk kita. Mungkin jika kamu mengizinkan, aku akan mewujudkan salah satu tulisanmu tentang bagaimana kau resah menanti seseorang. Seseorang yang kau tahu pasti akan datang tapi tidak tahu kapan dan siapa. Tidak semua perasaan harus dikatakan sekarang bukan? Diam merupakan bentuk dari bicara kan? 

Kesibukanmu akan membawamu padaku dan begitu juga aku. Kamu adalah ketidakmungkinan yang selalu ku semogakan. Untuk mewujudkanmu tidak semudah apa yang kupikirkan. Untuk mewujudkanmu benar-benar sangat menguras perasaan. Sering kali aku patah  dengan semua pikiranku tentangmu setiap kali aku menemui atau mengetahui peristiwa tentangmu. Aku harus memulai dari awal lagi. Mendefinisikan dirimu kembali dengan hal-hal yang baru. Tuhan tidak pernah memberikan sedikit pun bocoran secara langsung bagaiman dirimu sebenarnya. Aku hanya bisa menerka-nerka dalam diam, menyusun semua ekspetasi ku tentangmu. 

Setiap perjalanan memiliki tujuan. Dalam tujuan yang sama akan ada banyak orang yang kita temui. Jika yang dimaksud adalah kamu, tenang saja kita akan bertemu nanti. Sekiranya kita tidak bertemu nanti, yang aku tahu pasti kamu bukan orang yang ditulis Tuhan untukku. Sekiranya kita bertemu nanti ternyata skenario yang sudah ditulis jauh-jauh hari, kamu orang yang telah disimpan Tuhan untukku. Tulisan-tulisan tentangmu akan menjadi bermakna untuk kamu baca. Mungkin kita tidak akan pernah menyadari walau sehari-hari kita berada dalam tempat yang sama dan ternyata kita juga sedang menuju tujuan yang sama dengan rasa yang sama. Mungkin kita tidak pernah menyadari kalau diantara kita ada yang menyakiti.

Apakah boleh jika suatu hari nanti kamu mengetahui bahwa ada seseorang yang sedang menyukaimu tapi kamu biasa saja menanggapinya. Kamu tidak menyangka jika dia memperjuangkanmu. Kamu merasa terusik dengan apa yang dilakukannya, padahal dia sama sekali tidak melakukan apa-apa yang menunjukkan bahwa dia sedang memperjuangkanmu. Tapi pengetahuanmu tentangnya dan tentang perjuangannya untukmu itu membuatmu tidak nyaman. Kamu tidak bisa menolaknya. Menolak rasa yang tumbuh pada dirinya, karena cinta itu miliknya. Tentang bagaimana kamu menyikapi dia, itu sudah menjadi urusanmu. Kadang kala atau memang sebaiknya rasa ketidaktahuan atas cinta yang dimiliki seseorang itu menjadi lebih aman daripada kita harus mengetahuinya. Apakah seperti itu?

Dengarkan baik-baik. Jika nanti kamu terbangun dan membaca tulisan ini, kamu harus tahu akan banyak orang yang akan kita temui setiap harinya. Tidak semua pertemuan itu menyatukan bukan? Orang-orang berlalu-lalang, tegur sapa, seperti itu pun kita. Mungkin sedikit berbeda ketika kamu menanyakan ku sedang apa. Aku merasa terusik olehmu tapi tidak mengapa jika kamu yang mengusik. Hanya perasaanku saja kalau aku ingin selalu bersama tapi itu tidak mungkin kan? Karena sebenarnya tidak akan ada satu orang pun yang akan tetap tinggal selamanya. Sampai satu titik dimana aku menyadari semua pertemuan dan kebetulan-kebetulan yang direncanakan-Nya pada kita bukan untuk menyatukan. Itu bukan masalah untukmu karena semua mungkin tidak berarti apa-apa untukmu. Tapi tidak masalah juga untukku, karena aku jadi tahu kalau di dunia ini aku tidak benar-benar sendiri. Ada kamu yang pernah aku temui.


Kurniawan Gunadi

No comments:

Post a Comment