Follow Us @soratemplates

Sunday, October 9, 2016

Berdamai Dengan Keadaan~


Berdamai dengan keadaan, seharusnya sudah sejak lama ini dilakukan. Kita tidak pernah tau cerita seperti apa yang akan terjadi esok atau bahkan beberapa jam lagi, semua berjalan sebagimana mestinya. Tidak ada yang melepaskan dan dilepaskan karena memang tidak ada perjanjian yang mengikat. Kita dan semua orang pernah berjanji tapi mungkin saja teringkari, pernah mencintai atau dicintai tapi
terabaikan, pernah membenci atau bahkan dibenci tapi tetap mengikuti, sampai akhirnya  kita dan semua orang itu berdamai dengan keadaan untuk saling jatuh hati. Menerima sebuah perkenalan dan segala embel-embelnya.

Jangan memaksa keadaan jika itu hanya menguras banyak tenaga dan pikiranmu. Cobalah untuk berdamai sejenak. Jika keadaannya kamu gagal, cobalah untuk menerima dan lihatlah masih akan banyak kesempatan yang tidak pernah terpikirkan. Jika keadaannya kamu ditinggalkan, tetap cobalah untuk menerima dan lihat akan ada yang menggantikannya. Jika keadaannya kamu tidak dicintai, cobalah untuk tetap menerimanya dan lihatlah lagi masih banyak cinta yang menunggumu.

Berdamai mungkin tidak semudah itu. Sebelumnya akan banyak gejolak-gejolak yang terjadi. Ketika otakmu mengarahkan untuk menerima tapi hatimu masih belum bisa bekerjasama. Tidak mengapa, itu wajar. Terus tetaplah berusaha berdamai dengan keadaan. Jika sudah, rasakan betapa leganya perasaanmu. Kamu bisa bebas berekspresi dengan siapapun tanpa ada rasa canggung karena keadaannya sudah berbeda. Tidak usah dulu memikirkan orang lain yang mungkin belum berdamai dengan keadaanmu. Hujani dia atau mereka dengan keadaanmu yang jauh-jauh lebih baik dari sebelumnya dan jangan risaukan bagaimana dia atau mereka memberi umpan balik terhadap keadaanmu sekarang.

Berdamai dengan keadaan bukan lari dari keadaan. Berdamai itu menerima dan berusaha dapat yang lebih baik. Jangan takut memulai, jangan kalah dengan ketakutan dan kekhatiranmu. Cobalah untuk menyapa, berbicara dengan dia atau mereka. Tunjukkan kalau kamu sudah benar-benar berdamai dengan keadaan. Bukan lari dari keadaan dan terus menjauh, percaya itu hanya akan menambah masalah dan itu tidak akan membuatmu tenang. 

Jangan pernah menjauhi atau bahkan sampai benar-benar meninggalkan seseorang tanpa alasan apapun. Itu sangat tidak menyenangkan, sungguh. Lagi-lagi cobalah untuk berdamai.

“if you leave someone at least tell them why, because what’s more painful than being abandoned is knowing you aren’t worth an explanation”

Berdamai butuh waktu yang mungkin lama. Ketika kamu sudah mulai berdamai ada saja yang bisa membuatmu kembali atau bahkan kamu benar-benar kembali lagi. Tidak mengapa, cobalah terus. Jika memang berdamai menguras tenaga dan pikiranmu hingga ada tangis yang mungkin harus dikerluarkan, keluarkanlah. Anggap saja tangis itu sisa-sisa keadaanmu yang lama.

Sudah kurang lebih setahun belakangan ini aku selalu dan terus belajar berdamai dengan keadaan. Berdamai dengan keadaan tentang almarhumah Ibu, tentang kegagalan, tentang keluarga, tentang teman-teman hingga tentangmu(?). Dan belum bisa dikatakan berhasil sepenuhnya. Tapi setidaknya sudah jauh-jauh lebih baik menurutku. Setiap cerita perdamaianku punya hal-hal unik apalagi berdamai dengan keadaan tentangmu. Selesainya kapan? Jangan bertanya dulu, ini masih usaha. Ada kutipan “cukup aku saja yang sangat nyaman dengan senyummu. Mereka jangan” okelahh bubar dan buyar sudah hahahaha (jangan dianggap serius gengs) :))))

No comments:

Post a Comment