Rasanya tidak benar kalau berbicara, memanggil, bahkan
terus-menerus menangisi orang yang sudah meninggal. Namun sejujurnya logika ini
kadang tidak bisa diterima ketika rindu menyeruak dalam jiwa. Apalagi jika
orang yang telah tiada dan dirindukan itu bernama ibu.
Ibu sudah meninggal dua tahun yang lalu. Dan
selama dua tahun pula sudah saya merindukannya. Dan tentu saja saya semakin
menyadari bahwa rasa rindu itu tidak akan berhenti di tahun-tahun selanjutnya.
Saya yakin, banyak anak di dunia ini yang diizinkan mengalami pengalaman
kehilangan sosok seorang ibu.
Dulu, kata orang-orang semakin engkau dewasa,
semakin mampu engkau mengontrol dirimu sendiri. Tapi rupanya itu tidak berlaku
ketika kita mengalami kehilangan. Lagi-lagi kalau yang hilang dan pergi adalah
seorang ibu. Rasanya tetap saja, ada yang hilang, ada yang kurang, dan ah tidak
terkatakan.
Tidak bermaksud membuat orang yang masih
memiliki ibu lantas mengasihani kami yang sudah kehilangan ibu. Tapi mungkin
bisa memberikan suatu perenungan, untuk benar-benar memuliakan ibu jika dia
masih ada di samping kita. Jangan sampai menyesal di kemudian hari.
Kepergian ibu meninggalkan kekosongan yang
tidak terjelaskan. Banyak hal yang terpikirkan, tapi sulit diungkapkan. Namun
yang paling tidak tertahankan adalah rindu.
Bicara soal rindu, sejak kehilangan ibu, rasa
rindu bisa muncul tiba-tiba di mana saja dan di situasi apa saja. Aneh sih, tapi begitulah misteri rasa rindu
itu. Tidak peduli di keramaian sekalipun, kalau mengingat ibu, ya pasti rindu.
Sehingga kadang-kadang harus pintar-pintar menyembunyikan emosi.
Tidak hanya rindu, sering kali pula, kami yang
telah kehilangan ibu berandai-andai. Seandainya ibu masih ada, mungkin kami
akan sering selfie bersama. Seandainya ibu masih ada,
mungkin aku akan…, Seandainya ibu masih ada mungkin akan lebih banyak hal
berbeda yang terjadi. Juga seandainya ibu masih ada, mungkin banyak hal-hal
berat yang bisa dilalui dengan lebih ringan.
Sedalam itulah kehadiran seorang ibu dalam
hidup anak-anaknya. Untuk kita yang merindukan ibu yang sudah tiada, jangan malu untuk bersedih namun jangan pula terpuruk dalam
kesedihan. Rindu tidak dilarang, tapi ingatlah bahwa ibu tidak pernah
menginginkan anak-anaknya menangis dan larut dalam kesedihan. Berbahagialah
untuk ibu!
Jika ibumu masih ada di dunia, jangan pernah
sia-siakan kesempatan yang ada untuk memuliakannya, ibu layak menerima segala
kebaikan dan kebahagiaan.
[http://intisari.grid.id/]
No comments:
Post a Comment