Untuk Nenek dihari ulang tahun ibuku

Hari ini 2 september 2017 ada hari ibuku. Karena sejak kepergiannya 2015 dibulan yang sama dengan bulan kelahirannya, sejak itu pula aku tidak pernah lagi mengucapkan secara langsung untuk ulang tahunnya.

Tahun lalu, tepat ditanggal ini aku memberikan ucapan untuk bude yaitu kembaran ibuku. Aku masih beruntung, karena di hari ulang tahun ibu ku, aku masih tetap bisa mengucapkan ulang tahunnya dan kembali mendengarkan suaranya lagi. Ya itu karena ibu memang memiliki kembaran yang sangat identik. Wajah, suara, badan, hampir semuanya sama. Sangat menyenangkan bisa mendengarkan suara yang persis sama dengan ibu :)

Tahun ini, ucapan itu aku berikan buat nenek (ibu dari ibuku). Aku cucumu, cucu dari salah satu anak perempuanmu (ibuku). Terimakasih telah melahirkan salah satu anak perempuan (ibuku). Terimakasih telah merawat dan menjaganya hingga menjadi ibuku yang sangat kuat.

Ibu ku ibu yang sangat penyayang. Dia tidak pernah membuatku merasa sedih dan sendiri. Tidak pernah memukuliku sama sekali. Ibu ku ibu yang sangat penyabar, baik hatinnya. Dia sangat sabar menghadapi ku dan bapak yang mungkin pernah menyakiti hatinya. Nek, pasti kau bangga punya anak seperti dia (ibuku).

Nek, tau kah kau jika anak perempuanmu itu sangat sangat berharga buat ku. Anak perempuanmu itu adalah hal paling berharga buatku. Dengannya aku belajar banyak hal. Dan terimakasih nek, telah mempercayai bapak (ku) untuk menjaga anak perempuanmu itu. Berkat kalian aku ada hingga sekarang.

Nek, jangan terus menyesali karena anak perempuanmu itu harus pergi ke surga mendahuluimu. Anak perempuanmu itu anak yang sangat kuat nek, aku tau itu turun dari mu. Jadi jangan bersedih. Nek, jangan pula engkau khawatir jika nanti aku akan melupakan anakmu itu. Tidak akan pernah nek. Karena aku sangat menyayanginya.

Dan untuk yang paling spesial, ibuku. Selamat ulang tahun. Tidak ada lagi kue, kado. Tapi selalu ada banyak doa untuk mu dan tidak akan berhenti. Dan aku akan mengunjungimu 21 September nanti. I love you

“.....Sejauh-jauhnya pergi,satu-satunya rumah bagi anaknya adalah tempat ibu berada. Dan pulang, kata itu tidak akan ada tanpa Ibu”