Follow Us @soratemplates

Friday, August 25, 2017

Note To Myself (#NTMS)

“......... kalau tante ingin punya anak banyak, mau tambah lagi klau masih dikasih rezeki. Biar suatu saat nanti kalau tante atau om sudah tidak ada, banyak yang doain dari anak. Kalau satu anak lupa sama ortunya masih ada doa anak yang lain. Tapi kalau anak hanya satu, suatu saat nanti anaknya lupa sma ortunya, maka doa dari anaknya akan putus. Tidak ada anak lain lagi yg mendoakan. Padahal kalau seseorang meninggal dunia terputuslah amalannya kecuali tiga salah satunya doa anak yang sholeh”

Kira-kira seperti itu inti bincang-bincang hari ini dengan seorang  ibu yg sedang menginap di kost karena sedang menemani anaknya yang baru akan merantau dan baru mengenal dunia luar selain kampung halamannya. Tidak hanya hari ini saja pendapat itu aku dengar, karena kemarin dengan seorang ibu yang berbeda mengatakan pendapat yang sama. Mendengar kata-kata itu aku hanya tersenyum dan ada sesuatu yang tertahan dibalik mataku saat itu dan hanya bicara dalam hati berkali-kali

“Retno gak akan lupain ibu, selalu doain ibu di sana. Gak boleh lupa, Retno”

Setelahnya, aku berpikir kenapa aku diperdengarkan hal seperti itu berturut-turut? Apakah aku mulai lalai? Akhir-akhir ini memang kesibukanku lebih banyak walaupun sudah tidak kuliah tapi proyek dosen dan skripsi yang dikejar deadline dan target mengharuskan ku berada didepan laptop lebih lama. Istirahat hanyalah ketika sholat dan makan. Apa iya aku sudah mulai terlalu sibuk?

Tidak ada niat sedikitpun untuk lupa dengan ibu, karena untuk jadi seperti sekarang ini berkat ibu. Aku yang sekarang karena ingin memenuhi keinginan ibu dulu. Mungkin ini peringatan untukku sesibuk apapun, dimana pun tetap doa buat ibu, jangan berkurang sedikitpun. Karena siapa lagi anak yang diharapkan ibu selain aku. Anak sematawayangnya yang amat beliau harapkan semasa hidupnya sampai akhir hidupnya.

Maaf untuk ibu kalau belakangan ini doa-doa ku tidak sebanyak dulu, tapi satu hal yang ibu harus tau, aku anakmu tidak akan pernah lupa dengan sosokmu walaupun jika nanti akan ada seseorang yang akan ku panggil ibu, itu tidak akan menjadikanku lupa denganmu. Doa-doaku akan selalu ada untukmu ditiap sholat ku tidak berkurang sedikitpun.

Maaf juga untuk bapak karena kesibukanku. Aku tau akhir-akhir ini bapak jarang menelpon karena takut menggangguku, padahal tidak sama sekali. Karena dengan telepon darimu itu salah satu penyemangatku, moodbooster. Jadi jika ku telepon jangan buru-buru dimatikan yaa.

Dan terimakasih untuk dua orang ibu yang telah berbincang-bincang denganku tempo hari. Perkataan itu sangat berarti buat aku, itu peringatan sehingga tidak terlalu lama terjerumus dalam kelalaianku sendiri. Semoga ibu sehat ya dan anak-anaknya bisa sukses lewat UII seperti apa yang ibu inginkan.

No comments:

Post a Comment