“Berdoalah”
“Sudah
kulakukan. Bahkan rasa-rasanya aku sudah bosan berdoa. Doa-doaku terasa
terabaikan”
***
Dalam berinteraksi dengan orang kadang sering terjadi
kesalahpaham. Kita bermaksud baik tapi disangka buruk. Bermaksud A tapi
ternyata B. Iya, kita sering salah paham.
Dalam berinteraksi dengan Allah juga banyak kesalah pahaman. Kamu
berdoa dengan semua harapan-harapanmu. Memintanya terus menerus, tapi ternyata
jalannya tidak langsung dikabulkan. Lalu kamu menyalahkan Allah, padalah kamu
sajalah yang belum mengerti maksud-Nya dengan baik.
Apa jaminannya kalau doamu telah sampai? Atau jangan-jangan hanya
berhenti di atap rumahmu. Atau malah hanya selesai diujung bibirmu saja.
Apa jaminannya kalau doamu mampu menggetarkan ‘Arsy-Nya? Atau jangan-jangan
doamu jatuh kembali sebelum sampai ke atas sana. Atau malah doamu tertolak
karena ketidaktulusan, kesalahan niat mu sendiri.
Allah sedang memberikan jalan memutar untukmu dan kamu harus
menempuhnya yang pada akhirnya membuat kamu merasa Allah tidak adil, Allah tidak mengabulkan doamu. Lalu kamu memilih untuk berhenti ditengah jalan,
padahal jalan itulah yang nanti membawamu pada doa dan harapan itu. Sayang
sekali.
Karena ada jutaan doa yang melangit setiap waktu, setiap malam,
setiap hari, dan salah satunya adalah doamu. Maka jagalah doamu, jangan bosan
untuk terus menerus dipanjatkan. Karena kamu tidak pernah tahu dari begitu
banyak doamu mana yang akan dikabulkan, mana yang ditunda, dan mana yang
diganti dengan yang lebih baik.
Aku sering dinasihati untuk berprasangka baik, kepada orang dan
juga Allah. Dan lewat ini aku bagikan kembali untuk kalian. Sebab, Dia sesuai
dengan apa yang kamu sangkakan kepada-Nya.
“Doa itu melunakkan yang keras, menentramkan yang bersedih,
mendekatkan yang jauh, menguatkan yang lemah, menyatukan yang terpisah dan
menjadikan tiada menjadi ada”
-Arnova Reswari-
No comments:
Post a Comment