Follow Us @soratemplates

Sunday, April 1, 2018

Cerpen: Cerita Hujan #2



Apakah kita akan mengatakan sesuatu yang membahagiakan atau sebaliknya?
...
Setelah perjalananku selama ±7 jam bersama hujan, akhirnya aku sampai dan kembali menyusun semua ingatanku tentang kota ini. Hujan terus bersamaku hingga aku sampai penginapan seakan ia membantu mengumpulkan kembali masa-masa itu. Kota ini masih sama seperti terakhir kali aku meninggalkannya, masih penuh dengan rindu dan kegembiraan, hanya saja kota ini terlihat lebih padat dan penuh sesak.


Hari ini (13 September) hujan kembali turun saat aku telah datang di tempat pertemuan kita. Mungkin hujan ingin melihat kembali pertemuan kita seperti yang terjadi dulu, pikirku. Hujan kali ini datang lebih cepat dari datangmu. Lalu menahanmu dan membuat aku menunggu lebih lama hingga akhirnya tidak ada pertemuan hari ini.

Hari ini (14 September) tidak ada langit biru dan itu membuatku khawatir. Aku tahu kita suka hujan tapi kali ini aku tidak mau membiarkan hujan mengacaukan kita. Karena untuk menunggu hari ini jauh lebih lama. Kita sama-sama tahu apa yang paling menyenangkan dari rindu yaitu berharap temu tapi kadang takut bertemu. Karena itu tolong datanglah lebih cepat sebelum hujan, agar kita bisa berdoa bersama-sama hingga hujan reda. Sebab menikmati hujan denganmu terasa lebih lengkap, seperti waktu dulu.

Aku tidak mengerti lagi kenapa hujan seperti benar-benar tidak memberi izin untuk pertemuan kita. Dan juga kesibukanmu tidak memberi celah untuk kita. Sampai akhirnya hari ini kepulanganku terjadi, belum ada pertemuan itu.

Di antara hiruk pikuk stasiun dan teriknya matahari siang ini, aku melihat sesorang yang tidak asing bagiku. Ya, wajah yang sudah lama sekali tidak ku lihat secara langsung, hari ini akhirnya aku melihatnya. Aku salah telah berburuk sangka pada Tuhan. Tenyata ada rencana-rencana rahasia Tuhan untuk pertemuan kita yang terjadi sama seperti dulu. Aku menyukai pertemuan kita yang sembunyi-sembunyi. Tidak ada kabar, tidak ada perencanaan, tidak ada pertanda. Kita bertemu. Aku menyukai pertemuan kita yang sembunyi-sembunyi. Seperti pencuri. Pertemuan yang datang tanpa pemberitahuan. Tiba-tiba datang tapi kamu baru menyadari pertemuan itu setelah perpisahan. Terlambat.

No comments:

Post a Comment