September punya cerita.
Sudah 4 tahun lamanya di 2 September tidak ada
lagi kue ulang tahun, kado atau apapun itu. Yang tersisa hanya deretan doa
penuh harap dan cinta untuk ibu.
Dan sudah 4 tahun lamanya juga sejak 17 September 2015 tidak
ada lagi ibu yang menemaniku. Yang tersisa hanya deretan kenangan penuh makna
untuk ku.
Ibu, 4 tahun sejak ibu pergi dan tidak kembali dan
aku terus merindukan kehadiranmu. Tidak akan pernah berhenti. Kepergianmu ternyata
meninggalkan kekosongan yang tidak terjelaskan.
Ibu, aku sudah dewasa saat ini. Tapi ternyata
dalam hal merindukanku aku masih saja kalah dengan kesedihanku sendiri. Maaf kalau
aku masih saja menangis dalam kondisi tertentu.
Ibu, aku sudah 23 tahun sejak ibu tinggalkan
aku diumur 19 tahun lalu tapi badanku masih saja kecil belum bertambah. Bahkan
baju-baju yang ibu beri buatku dulu masih bisa kupakai saat ini.
Ibu, aku masih saja menetap di Jogja. Disini
aku mengenal banyak sekali orang baik. Aku senang ada disini, berada diantara
mereka. Ibu pasti senang karena ada banyak cinta baru untukku disini. Dan ibu
tidak perlu risaukan mereka yang tidak baik padaku bahkan tidak menyukaiku.
Ibu, sekarang bapak sudah dalam kondisi sangat
baik. Tidak lagi seperti di hari dan tahun awal kepergian ibu dulu, saat ini
bapak benar-benar sudah membaik seperti yang ku harapkan bahkan ibu harapkan
juga kan. Dia bapak yang kuat buatku saat ini.
Ibu, maaf. Mungkin aku tidak sekuat apa yang
ibu tahu dan orang-orang liat. Begitu mudah aku tertawa tapi begitu mudah juga
aku menangis. Tangisku masih saja pecah jika mengingatmu. Mendapatkan masalah
dan membayangkan jika ibu masih ada mungkin masalahku bisa terasa lebih ringan.
Ibu, aku masih saja berandai-andai hingga hari
ini. Seandainya hari ini ibu masih ada, pasti akan ada yang ku telpon untuk
mengucapkan ulang tahun, lalu ibu akan menjawabnya dengan ceria dan senang
sembari bilang “kadonya kamu pulang ke Palu aja”.
Ibu, mungkin aku salah satu yang tidak beruntung
karena sudah tidak memiliki ibu saat ini dibanding dengan mereka yang hingga
saat ini masih bersama. Tapi aku jadi salah satu yang beruntung dibanding
mereka yang mungkin sudah kehilangan ibunya sejak kecil dan mungkin belum
melihat ibunya. Dan aku bersyukur tentang hal itu.
Dan aku semakin bersyukur walaupun Tuhan
mengambil ibu dariku tapi Dia menghadiakan sekian banyak orang baru yang
menyanyangi ku hingga saat ini.
Selamat
ulang tahun Ibu
Masih
dari Yogyakarta,
2 September 2019
No comments:
Post a Comment