Follow Us @soratemplates

Saturday, April 30, 2016

JATUH C*NT*



Berada di kota rantauan membuatku punya banyak cerita yang harus diceritakan. 3 tahun sudah tidak terasa, sudah berapa ratus hari yang dijalani, sudah bertemu dengan berapa ratus orang disini, dengan berbagai cerita berbeda setiap harinya. Dengan umur yang cukup dewasa sudah tidak asing lagi untuk jatuh cinta bukan?

Jatuh cinta? Sudah jatuh lalu dibuat cinta pula. Terdengar menarik. Wajar jika seseorang tertarik untuk sekedar mengagumi, menyukai atau bahkan sampai mencintai. Tiap orang yang ku kenal punya kisah yang berbeda-beda tentang itu. Yang menarik, ku mengenal seseorang yang bercerita semua bagaimana dia berusaha melepas dan menemukan orang yang sama. Orang yang sama? Bukan fisiknya tapi sifatnya.

Cerita yang sering dia tulis kadang sungguh menggelikan. Aku tau bagaimana dulu dia mulai menyukai seseorang bertahan sampai bertahun-tahun dan akhirnya berhasil melepas walaupun belum sepenuhnya. Dia menyukai seseorang itu dari yang belum mejadi apa-apa hingga menjadi apa-apa dan dikenal banyak orang. Tapi seseorang itu tetap rendah hati dan tidak melupakan dia. Dia tau semua ceita tentang seseorang itu, kadang kala seseorang itu bercerita padanya. Karena itu mereka menjadi dekat, semua tentang seseorang itu dia ketahui.

Singkat cerita (karena kalau diceritakan detailnya cerita mereka rumit), mereka terpisah oleh jarak dan sempat lost contact. Karena kesibukan dia dan komunikasi yang sudah tidak sesering dulu, dia dapat melupakan perasaannya. Bukan karena itu juga, dia telah punya perasaan yang baru dengan orang yang baru. Orang yang baru yang setiap hari dilihatnya, berbicara, bersenang-senang.

Dia bukan orang yang suka menceritakan kisahnya ini sama orang lain, butuh waktu lama hingga dia mau dan percaya untuk menceritakannya. Dia selalu menuangkannya dalam sebuah note yang ada diponselnya. Dia anak yang rajin, pintar, baik, karena itu dia disenangi oleh teman-temannya. Semua cerita dan tulisan-tulisan dinotenya berisi kebahagiaan, kekecewaan, keraguan, kebimbangan tentang orang yang lama dan orang yang baru saat ini. Untuk saat ini, isi notenya bercerita semua tentang orang baru itu. 

Tapi orang baru itu sepertinya memiliki sifat yang sama dengan orang yang dulu, bahkan terlihat lebih rumit. Orang baru itu terlalu abu-abu untuknya. Orang baru itu ada saat membutuhkan tapi dia tidak begitu peduli karena dengan membutuhkan itu  dia bisa mengenalnya lebih dalam. Dia menikmati alur yang dibuat orang baru itu.  Setelah cukup mengenal lebih dalam tentang orang baru itu, dia lebih banyak tau dan kaget. Dia sepertinya harus mengeyampingkan atau bahkan menghilangkan lagi perasaanya karena untuk menjaga perasaan orang banyak. Lagi lagi dan lagi dia harus seperti itu, terjebak didalam sebuah zona demi yang lainnya. “pertemanan adalah ruang yang nyaman untu jatuh cinta” –Zarry Hendrik- apa iya seperti itu? 

Posisi dia sekarang seperti dulu, melepas yang sudah hampir tergenggam tapi yang ini lebih sulit karena kesibukan bersama-sama . Kalau yang dulu terlepas karena jarak yang sekarang karena alasan tertentu. Menurutku, dia seperti sedang berjuang sendirian lagi. Ibaratnya, dia yang berusaha berjalan jauh di depannya (orang baru itu) tapi dengan sangat mudah orang itu menarik dia mundur kembali. Entah dia yang lemah atau memang orang itu begitu kuat untuk menariknya kembali mundur. Dari sekian banyak orang yang dia kenal tapi kenapa begitu sulit orang itu baginya. Ketika sudah lumayan lama dan bisa di bilang dia hampir saja berhasil berjalan jauh tapi tindakan orang itu lagi-lagi masih bisa membuatnya berubah. Lagi-lagi itu hanya menjadi wacana "HAMPIR SAJA".

Pesanku untuk orang baru itu :
Kalau kau ingin dia berjalan di sampingmu cobalah dengan cara yang baik. Jangan meninggalkannya ketika dia mulai berjalan tepat di sampingmu lalu kau pergi jauh ke depan dengan tujuan barumu dan dia hanya melihatmu dengan tujuan barumu itu, berharap mungkin kau berbalik hanya untuk sekedar menoleh dan memastikan kalau dia baik-baik saja. Ingat, saat kau berjalan dengan tujuan barumu itu, dia juga sedang berjalan bahkan lebih cepat dibandingmu. Lalu kau berhenti karena gagal dengan tujuan barumu itu, tapi mungkin kau menemukannya sudah jauh berjalan di depanmu. Jangan sungkan untuk menyapanya, mungkin dia masih punya seribu cara ajaib yang bisa membantumu, masih dengan dia yang sama. Jika kau takut atau malu menyapanya, tenang saja dia akan berbalik dan akan menanyakan apa kau baik-baik saja. Menuntun kau berjalan hingga di tengah jalan mungkin kau akan menemukan tujuan yang baru lagi. Meninggalkan, berjalan jauh, dan begitu seterusnya sampai akhirnya dia atau kau yang berhenti. Mudah bukan? Bukankah fungsi dari seorang teman seperti itu? Mungkin sampai saat ini dia masih bisa membantumu dengan semua cara-cara ajaib yang dia punya sebagai temanmu. Tapi ingat, tidak akan seperti ini terus-menerus. Ada masanya dimana dia akan berhenti membantumu, bukan karena dia benci padamu tapi dia akan punya prioritas siapa yang harus dia bantu. Apakah kau berpikir agar dia terus dapat membantumu? Maka perbaiki sikapmu, tetapkan tujuanmu.
----
“harusnya aku tau diri tentang dirimu. Apakah  kamu akan mempunyai akhir cerita yang sama seperti yang dulu? Dimana aku lagi-lagi hanya menyimpan hingga lama, hingga ku menemukan yang lebih dari kalian. Harusnya aku sadar kalau kau akan mempunyai cerita yang sama seperti yang dulu, jadinya aku bisa lebih mawas diri. Maaf jika membuatmu risih dan tidak nyaman dengan kelakuanku. Aku siap apabila kau ingin menciptakan jarak, karena itu akan membuatku lebih mudah” salah satu kutipan dari sekian banyak note yang dia punya. Mau nasihat yang bagaimana lagi, seperti apa lagi. Sepertinya dia benar-benar jatuh pada orang itu. Tapi jatuh yang seperti apa, sampai dia begitu mau dibodohi oleh pikirannya sendiri. Ketika dia senang karena berhasil melepas yang lama karena menemukan yang baru tapi ternyata lebih sulit untuknya. Ketika kamu mencintai seseorang, beranikan dirimu untuk mengungkapkan. Jika tidak, beranikan dirimu untuk melihat dia dicintai orang lain.

Note: tulisan ini sudah dapat izin dari orangnya ~.~

No comments:

Post a Comment