Berada di kota rantauan membuatku punya banyak
cerita yang harus diceritakan. 3 tahun sudah tidak terasa, sudah berapa
ratus hari yang dijalani, sudah bertemu dengan berapa ratus orang disini,
dengan berbagai cerita berbeda setiap harinya. Dengan umur yang cukup dewasa
sudah tidak asing lagi untuk jatuh cinta bukan?
Jatuh cinta? Sudah jatuh lalu dibuat cinta pula. Terdengar menarik. Wajar jika seseorang tertarik untuk sekedar mengagumi, menyukai atau
bahkan sampai mencintai. Tiap orang yang ku kenal punya kisah yang berbeda-beda
tentang itu. Yang menarik, ku mengenal seseorang yang bercerita semua bagaimana dia
berusaha melepas dan menemukan orang yang sama. Orang yang sama? Bukan fisiknya
tapi sifatnya.
Cerita yang sering dia tulis kadang sungguh menggelikan. Aku tau bagaimana dulu dia mulai menyukai seseorang bertahan sampai bertahun-tahun dan akhirnya berhasil melepas walaupun belum sepenuhnya. Dia menyukai seseorang itu dari yang belum mejadi apa-apa hingga menjadi apa-apa dan dikenal banyak orang. Tapi seseorang itu tetap rendah hati dan tidak melupakan dia. Dia tau semua ceita tentang seseorang itu, kadang kala seseorang itu bercerita padanya. Karena itu mereka menjadi dekat, semua tentang seseorang itu dia ketahui.
Cerita yang sering dia tulis kadang sungguh menggelikan. Aku tau bagaimana dulu dia mulai menyukai seseorang bertahan sampai bertahun-tahun dan akhirnya berhasil melepas walaupun belum sepenuhnya. Dia menyukai seseorang itu dari yang belum mejadi apa-apa hingga menjadi apa-apa dan dikenal banyak orang. Tapi seseorang itu tetap rendah hati dan tidak melupakan dia. Dia tau semua ceita tentang seseorang itu, kadang kala seseorang itu bercerita padanya. Karena itu mereka menjadi dekat, semua tentang seseorang itu dia ketahui.
Singkat cerita (karena kalau diceritakan detailnya
cerita mereka rumit), mereka terpisah oleh jarak dan sempat lost contact. Karena
kesibukan dia dan komunikasi yang sudah tidak sesering dulu, dia dapat melupakan
perasaannya. Bukan karena itu juga, dia telah punya perasaan yang baru dengan
orang yang baru. Orang yang baru yang setiap hari dilihatnya, berbicara,
bersenang-senang.
Dia bukan orang yang suka menceritakan kisahnya ini
sama orang lain, butuh waktu lama hingga dia mau dan percaya untuk menceritakannya.
Dia selalu menuangkannya dalam sebuah note yang ada diponselnya. Dia anak yang
rajin, pintar, baik, karena itu dia disenangi oleh teman-temannya. Semua cerita
dan tulisan-tulisan dinotenya berisi kebahagiaan, kekecewaan, keraguan, kebimbangan
tentang orang yang lama dan orang yang baru saat ini. Untuk saat ini, isi
notenya bercerita semua tentang orang baru itu.
Tapi orang baru itu sepertinya memiliki sifat yang
sama dengan orang yang dulu, bahkan terlihat lebih rumit. Orang baru itu terlalu
abu-abu untuknya. Orang baru itu ada saat membutuhkan tapi dia tidak begitu peduli
karena dengan membutuhkan itu dia bisa mengenalnya
lebih dalam. Dia menikmati alur yang dibuat orang baru itu. Setelah cukup mengenal lebih dalam tentang
orang baru itu, dia lebih banyak tau dan kaget. Dia sepertinya harus mengeyampingkan
atau bahkan menghilangkan lagi perasaanya karena untuk menjaga perasaan orang
banyak. Lagi lagi dan lagi dia harus seperti itu, terjebak didalam sebuah zona demi yang lainnya. “pertemanan
adalah ruang yang nyaman untu jatuh cinta” –Zarry Hendrik- apa iya seperti
itu?
Posisi dia sekarang seperti dulu, melepas yang sudah
hampir tergenggam tapi yang ini lebih sulit karena kesibukan bersama-sama .
Kalau yang dulu terlepas karena jarak yang sekarang karena alasan tertentu. Menurutku, dia
seperti sedang berjuang sendirian lagi. Ibaratnya, dia yang berusaha berjalan
jauh di depannya (orang baru itu) tapi dengan sangat mudah orang itu menarik dia
mundur kembali. Entah dia yang lemah atau memang orang itu begitu kuat untuk
menariknya kembali mundur. Dari sekian banyak orang yang dia kenal tapi kenapa
begitu sulit orang itu baginya. Ketika sudah lumayan lama dan bisa di bilang dia
hampir saja berhasil berjalan jauh tapi tindakan orang itu lagi-lagi masih bisa
membuatnya berubah. Lagi-lagi itu hanya menjadi wacana "HAMPIR SAJA".
Pesanku untuk
orang baru itu :
Kalau
kau ingin dia berjalan di sampingmu cobalah dengan cara yang baik. Jangan
meninggalkannya ketika dia mulai berjalan tepat di sampingmu lalu kau pergi
jauh ke depan dengan tujuan barumu dan dia hanya melihatmu dengan tujuan barumu
itu, berharap mungkin kau berbalik hanya untuk sekedar menoleh dan memastikan kalau
dia baik-baik saja. Ingat, saat kau berjalan dengan tujuan barumu itu, dia juga
sedang berjalan bahkan lebih cepat dibandingmu. Lalu kau berhenti karena gagal
dengan tujuan barumu itu, tapi mungkin kau menemukannya sudah jauh berjalan di
depanmu. Jangan sungkan untuk menyapanya, mungkin dia masih punya seribu cara
ajaib yang bisa membantumu, masih dengan dia yang sama. Jika kau takut atau
malu menyapanya, tenang saja dia akan berbalik dan akan menanyakan apa kau
baik-baik saja. Menuntun kau berjalan hingga di tengah jalan mungkin kau akan
menemukan tujuan yang baru lagi. Meninggalkan, berjalan jauh, dan begitu
seterusnya sampai akhirnya dia atau kau yang berhenti. Mudah bukan? Bukankah
fungsi dari seorang teman seperti itu? Mungkin sampai saat ini dia masih bisa membantumu
dengan semua cara-cara ajaib yang dia punya sebagai temanmu. Tapi ingat, tidak
akan seperti ini terus-menerus. Ada masanya dimana dia akan berhenti membantumu,
bukan karena dia benci padamu tapi dia akan punya prioritas siapa yang harus dia
bantu. Apakah kau berpikir agar dia terus dapat membantumu? Maka perbaiki
sikapmu, tetapkan tujuanmu.
----
“harusnya aku tau diri tentang dirimu.
Apakah kamu akan mempunyai akhir cerita
yang sama seperti yang dulu? Dimana aku lagi-lagi hanya menyimpan hingga lama,
hingga ku menemukan yang lebih dari kalian. Harusnya aku sadar kalau kau akan mempunyai
cerita yang sama seperti yang dulu, jadinya aku bisa lebih mawas diri. Maaf jika
membuatmu risih dan tidak nyaman dengan kelakuanku. Aku siap apabila kau ingin menciptakan
jarak, karena itu akan membuatku lebih mudah”
salah
satu kutipan dari sekian banyak note yang dia punya. Mau nasihat yang bagaimana lagi, seperti apa lagi. Sepertinya dia
benar-benar jatuh pada orang itu. Tapi jatuh yang seperti apa, sampai dia
begitu mau dibodohi oleh pikirannya sendiri. Ketika dia senang karena berhasil melepas
yang lama karena menemukan yang baru tapi ternyata lebih sulit untuknya. Ketika
kamu mencintai seseorang, beranikan dirimu untuk mengungkapkan. Jika tidak,
beranikan dirimu untuk melihat dia dicintai orang lain.
Note: tulisan ini sudah dapat izin dari orangnya ~.~
No comments:
Post a Comment