Sebagai
seorang manusia mampukah kita hidup seorang diri? Melakukan semua hal dalam
hidup sendiri, mungkin bisa namun apakah kamu tidak merasa terlalu berat
menanggung semuanya sendiri. Walaupun benar jangan bergantung kepada siapapun
karena tak semua orang selalu berpihak terhadapmu. Tapi bagaimana jika kedua
tanganmu sudah tak mampu membawanya sendiri, bagaimana jika kedua kakimu
terlalau lelah untuk berjalan sendiri, bagaimana jika kepalamu butuh bersandar
sejenak dipelukan seseorang, bagaimana jika kamu membutuhkan sebuah kata “tenang saja aku ada disini bersamamu”. Semua
hal itu hanya dapat kita dapatkan jika kita tidak sendiri, melainkan menjadi
mahluk sosial yang saling membutuhkan dan membantu.
Apakah
semudah itu menemukan seseorang untuk menemani hidup kita. Pernahkah kamu
berfikir, jika tak semudah itu membiarkan seseorang untuk masuk dalam hidup
kita. Hidup yang dimana kamu sudah terbisa untuk sendiri. Bagaimana jika
seseorang itu datang hanya untuk memporak porandakan hidup kita, yang telah
tertata rapi. Mampukah seseorang tersebut bertahan dalam waktu yang panjang dengan
semua kelebihan dan kekurangan kita. Jangan pernah berfikir jika seseorang
terlalu lama sendiri dalam hidupnya karena dia “terlalu memilih seseorang untuk masuk ke kehidupannya”. Karena tak
semudah itu membiarkan seseorang tahu diri kita secara lebih. Terkadang
seseorang terlalu lama sendiri bukan karena dia ingin sendiri, namun karena dia
belum menemukan seseorang yang dirasa tepat ataupun pantas untuk masuk dan
mengenal kehidupannya. Bagaimana bisa bertemu seseorang yang tepat jika kamu
tak mau membuka diri terhadap orang lain? Percayalah jika seseorang tidak
pernah benar-benar menutup hati dan dirinya, dia hanya berhati-hati dalam
hidupnya. Dia hanya menjaga hati yang begitu berharga dari seseorang yang hanya
akan menghancurkannya.
Seseorang
yang terbiasa sendiri, mereka telah memiliki zona nyaman dalam hidupnya. Zona
dimana dia tidak harus memikirkan seseorang terlalu berlebihan, tidak ada orang
yag mengusik hidupnya. Namun bukankah seperti itu sangat abu-abu, apakah
seorang itu akan bahagia bila terus sendiri? Apakah dia tidak kesepian? Tidak
sepenuhnya hidupnya abu-abu atau sedirian, karena dia masih memiliki seorang
teman dalam hidupnya, teman yang berusaha merubah rasa sepinya menjadi sedikit
menyenangkan. Kenali dia dengan perlahan, jangan hanya melihatnya sebelah mata,
karena waktu satu hari bahkan berbulan tak cukup untuk dia membiarkanmu masuk
dalam hidupnya.
Bersabarlah
dengan dia, karena kamu sedang mengenal seseorang yang sudah memiliki zona
nyaman dalam hidupnya. Buatlah dia perlahan-lahan yakin untuk keluar dari zonanya
dan semua memang pantas untuk dilalui.
Jangan
janjikan apapun kepadanya, karena semua yang keluar dari mulutmu tak semua bisa
kau lakukan. Namun cukup lakukan hal-hal kecil yang membuat dia percaya. Dan
jangan berjanji akan selalu membahagikan dia, berkatalah jujur bahwa tak
selamanya kamu mampu membahagiakan dia namun kamu akan berusaha untuk
membahagiakan dia. Apabila kamu berhasil
meyakinkan dia, maka dia akan berkata pada diri sendiri “kamu orang yang aku butuhkan”.
Penulis :
No comments:
Post a Comment